Sabtu, 31 Maret 2012

Landasan Pengembangan Kurikulum


LANDASAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM

A.    Hakikat Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya. Kurikulum selain sebagai rumusan tentang suatu tujuan yang harus dicapai, namun juga dapat memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap siswa.
·      Menurut David Pratt (1980)
Pengembangan kurikulum adalah proses kegiatan yang disengaja dan dipikirkan untuk menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam proses dan penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di sekolah.
·      Seller dan Miller (1985)
Pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus. Dapat digambarkan seperti siklus seperti berikut :

                                 orientasi (pengenalan) kurikulum
                                                                  
evaluasi                           pengembangan
                                                            (dikembangkan menjadi pedoman belajar)
                                                         Implementasi (dalam proses belajar)
     Dari siklus tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan kurikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya, yaitu kurikulum sebagai pedoman yang kemudian membentuk kurikulum tertulis dan kurikulum sebagai implementasi yaitu dalam bentuk sistem pembelajaran.
Dua hal yang harus dipertimbangkan dalam menetukan isi pengembangan kurikulum, yaitu :
1)        Rentangan Kegiatan
Urutan pengembangan isi kurikulum yaitu rancangan kebijakan kurikulum, rancangan bidang study, program pengajaran, unit pengajaran dan rencana pembelajaran. Menurut McNeil, Nasution (1989) mengemukakan bahwa pengembangan kurikulum ada dua proses yaitu pengembangan pedoman kurikulum dan pengembangan pedoman instruksional.
2)        Tujuan Kelembagaan
Tujuan kelembagaan merupakan visi misi suatu sekolah. Pengembangan kurikulum harus dilakukan dengan mengacu pada visi misi sekolah, karena setiap sekolah memiliki visi misi dan kemampuan yang berbeda, dalam istilah lain dapat dikatakan bahwa dalam menentukan pengembangan kurikulum haruslah sesuai dengan kondisi dan kemampuan suatu sekolah untuk mencapai tujuan sekolah.

B.     Prinsip - prinsip Pengembangan Kurikulum
1)        Prinsip Relevansi
Artinya pengalaman-pengalaman belajar yang disusun dalam kurikulum harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat serta membekali siswa baik dalam bidang pengetahuan, sikap maupun keterampilan sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat. Prinsip ini ada dua macam, yaitu relevansi internal (menunjukan keutuhan suatu kurikulum), dan relevansi eksternal (keserasian antara tujuan, isi dan proses belajar siswa yang ada dalam kurikulum sesuai kebutuhan masyarakat).
2)        Prinsip Fleksibilitas
Artinya kurikulum harus bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada agar mudah diterapkan. Prinsip ini memiliki dua sisi yang berbeda, yaitu fleksibel bagi guru dan fleksibel bagi siswa.
3)        Prinsip Kontinuitas
Artinya adanya keterkaitan dan kesinambungan antara materi pelajaran pada berbagai jenjang dan jenis program pendidikan. Prinsip ini bertujuan agar tidak terjadi pengulangan materi pelajaran dan untuk keberhasilan siswa dalam menguasai materi.
4)        Prinsip Efektifitas
Artinya rencana dalam suatu kurikulum dapat dilaksanakan dan dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Ada dua sisi dalam prinsip ini, yaitu efektifitas kegiatan guru dan efektifitas kegiatan siswa.
5)        Prinsip Efisiensi
Artinya suatu perbandingan antara tenaga waktu, suara, dan biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh.

C.     Landasan Pengembangan Kurikulum
1)        Landasan Filosofis
a.    Filsafat dan Tujuan Pendidikan
Filsafat sebagai sistem nilai harus menjadi dasar dalam menentukan tujuan pendidikan. Artinya, pandangan hidup atau sitem nilai yang dipandang baik oleh suatu masyarakat akan tercermin dalam tujuan pendidikan yang harus dicapai. Karena pada hakikatnya kurikulum berfungsi untuk mempersiapkan anggota masyarakat yang dapat mempertahankan, mengembangkan dan dapat hidup dalam sistem nilai masyarakatnya sendiri.
b.    Filsafat sebagai Proses Berfikir
Filsafat sering diartikan sebagai cara berfikir. Orang yang berfilsafat artinya orang yang berfikir secara mendalam tentang masalah secara menyeluruh sebagai upaya mencari dan menemukan kebenaran. Dalam pengembangan kurikulum dapat mengambil dari berbagai gabungan aliran-aliran filsafat apa saja.
2)        Landasan Psikologis
Secara psikologis, anak didik memiliki keunikan dan perbedaan baik perbedaan minat, bakat, maupun potensi yang dimilikinya sesuai dengan tahapan perkembangannya.
a.    Psikologi Perkembangan Anak
Yang perlu diperhatikan adalah pemahaman tentang masa-masa perkembangan anak. Untuk memahami perkembangan anak didik, salah satu teori yang banyak digunakan adalah teori perkembangan kognitif menurut Piaget. Dalam teori ini, kemampuan kognitif merupakan suatu yang fundamental yang mengarahkan dan membimbing perilaku anak. Selain itu harus memahami tahapan-tahapan perkembangan kognitif, yaitu sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal.
b.    Psikologi Belajar
Pengembangan kurikulum tidak terlepas dari teori belajar. Karena pada dasarnya kurikulum disusun untuk membelajarkan siswa. Jadi, disini harus memiliki pemahaman tentang teori-teori belajar sesuai dengan psikologi belajar siswa yang tepat dalam penerapannya.
3)        Landasan Sosiologis – Teknologis
a.    Kekuatan Sosial yang Dapat Mempengaruhi Kurikulum
Dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat selalu bergerak menuju perkembangan yang semakin kompleks. Kesulitan yang dihadapi dalam pengembangan kurikulum adalah manakala setiap kelompok sosial memberikan masukan dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan kepentingan kelompoknya.langkah yang penting dalam penyusunan  kurikulum adalah menyerap berbagai informasi yang dibutuhkan masyrakat. Disinilah kurikulum menjalankan peran evaluatif dan kritis dalam menentukan muatan kurikulum.
b.    Kemajuan IPTEK sebagai Bahan Pertimbangan Penyusunan Kurikulum
Sesuai dengan perubahan zaman yang sangatlah cepat, maka kurikulum berfungsi sebagai alat pendidik, harus terus-menerus diperbaharui menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi baik isi maupun prosesnya.
Dalam pengembangan kurikulum harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a)        Perubahan pola hidup
Dengan adanya perubahan pola hidup individu dalam suatu masyarakat, memiliki konsekuensi yang harus dipersiapkan oleh lembaga pendidikan. Kurikulum harus dirancang agar mampu membentuk manusia produktif yang bukan hanya dapat bekerja, namun lebih jauh mencintai pekerjaannya, dapat memilah teknologi, dan dapat mengatur sistem perekonomian.
b)        Perubahan sosial politik
Arus globalisasi bergerak sangat cepat dalam membawa perubahan kehidupan sosial politik. Dalam mengantisipasinya, maka para pengembang kurikulum haruslah mempelajari dan memahami kebutuhan masyarakat, menganalisis budaya masyarakat sekitar sekolah, menganalisis potensi daerah, menganalisis syarat dan tuntutan kerja, dan menginterprestasi kebutuhan individu dalam kerangka kepentingan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar